Mitos Aneh Wisata Gunung Kemukus di Sragen

Liburan ke Sragen obyek wisata Gunung Kemukus selalu menarik untuk dikunjungi. Gunung Kemukus terletak di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen atau sekitar 29 km dari kota Solo dan 34 km dari pusat Kota Sragen. Obyek wisata Gunung merupakan destinasi wisata spiritual yang banyak didatangi pengunjung dari berbagai daerah untuk berziarah ke Makam Pangeran Samudro. 


Pangeran Samudro merupakan salah seorang putra penguasa terakhir Kerajaan Majapahit. Ketika Majapahit runtuh, Pangeran Samudro tidak ikut melarika diri seperti saudara-saudaranya. Pangeran Samudro justru berguru tentang agama Islam kepada Sunan Kalijaga di Demak. Setelah dirasa cukup ilmunya, kemudian Pangeran Samudro diutus untuk berguru kepada Kiai Ageng Gugur di Gunung Lawu dan melanglang buana menyebarkan agama Islam ke seluruh penjuru negeri. Namun ditengah perjalanan, Pangeran Samudro mendadak jatuh sakit dan akhirnya wafat. Oleh pengikutnya jasad Pangeran Samudro dimakamkan di sebuah desa yang kemudian dinamakan Dukuh Samudro yang terletak di sebuah bukit. Sejak saat itu, di atas bukit selalu tampak kabut hitam seperti asap menyembul keluar, sehingga kemudian bukit itu disebut Gunung Kemukus yang berasal dari kata kukus atau asap. 

Gunung Kemukus atau Makam Pangeran Samudro menyimpan sejarah dan mitos yang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Ada dua mitos yang berkembang di kalangan masyarakat tentang Gunung Kemukus atau Makam Pangeran Samudro. Pertama, bahwa bagi masyarakat yang ingin permohonannya terkabul, maka orang yang datang ke Makam Pangeran Samudro harus melakukan ritual berhubungan seks dengan lawan jenis yang bukan suami atau istrinya selama tujuh kali dalam selapan (35 hari). Perilaku negatif seperti ini harus diluruskan supaya para peziarah tidak terjebak dalam kesesatan. Kedua berziarah ke Makam Pangeran Samudro merupakan suatu kegiatan ritual keagamaan dengan mengingat jasa dan keluhuran jiwa dari figur yang diziarahi. Melalui ziarah di tempat tersebut, manusia diharapkan untuk selalu ingat akan kematian sehingga dalam kehidupan sehari-hari selalu berbuat kebaikan dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang maha Esa. 


Suasana di Gunung Kemukus masih asri, rimbunan pepohonan langka yang mengelilingi bukit menjadikan udara terasa segar. Aktivitas khas pedesaan masyarakat Dukuh Samudro menjadi nilai tambah tersendiri. Untuk menuju kompleks Makam Pangeran Samudro, pengunjung harus menaiki ratusan anak tangga. Sampai di atas bukit, akan terlihat bangunan joglo sederhana yang merupakan Makam Pangeran Samudro. Nisan dengan ornamen khas Jawa menghiasi pusara. Kain kelambu putih menyelubungi pucuk-pucuk nisan. Lingkungan yang bersih membuat kompleks makam jauh dari kesan menakutkan, namun aura kharismatik tetap memancar dari kompleks makam tersebut.

Setiap Kamis malam menjelang Jumat Pon dan Jumat Kliwon dalam kalender Jawa oleh masyarakat sekitar selalu digelar tradisi  doa tahlil bersama. Acara tersebut untuk memperingati penemuan pusaka Kutang Ontokusumo oleh Sultan Demak. Pada bulan Syura atau Muharram tiap Kamis Malam diadakan pentas wayang kulit semalam suntuk. Sedangkan, pada hari Kamis pekan pertama bulan Syura digelar tradisi Larap Slambu atau ritual mensucikan kain penutup makam Pangeran Samudro. Ritual ini dipercaya membawa berkah bagi pengunjung yang memanfaatkan air bekas cucian slambu dan potongan kain slambunya. 


Selain mengunjungi lokasi Makam Pangeran Samudro, pengunjung bisa mengunjungi Sendang Ontrowulan. Sendang Ontrowulan merupakan sendang yang dipakai oleh ibunda Pangeran Samudro yaitu Raden Ayu Ontrowulan untuk mensucikan diri. Pada awalnya ibunda Pangeran Samudro yang mendengar kabar kematian putranya, memutuskan untuk mengunjungi makam putranya. Di sana ibunda Pangeran Samudro merebahkan diri di pusara makam, kemudian sang ibunda mendapatkan pesan bahwa jika ingin bertemu dengan putranya harus mensucikan diri di sebuah sendang. Sesaat kemudian tubuh Ontrowulan menghilang (muksa), ditandai dengan jatuhnya bunga-bunga penghias geraian rambutnya. Dari bunga-bunga itu tumbuh menjadi pohon nagasari yang ada sampai saat ini. Sendang tempat muksa itu airnya tidak pernah habis, walaupun di musim kemarau.

Rute Menuju Gunung Kemukus
Untuk menuju Gunung Kemukus, bagi Anda dari arah Sragen melewati jalan Sragen-Pungkruk menuju Sidoharjo-Tanon sampai Sumberlawang-Gemolong lalu ke Gunung Kemukus. Dari arah Solo melewati Jalan Raya Solo-Purwodadi kemudian turun di Barong menuju Gunung Kemukus. Bagi pengunjung yang akan ke Gunung Kemukus atau Makam Pangeran Samudro harus menaiki perahu menyeberangi Waduk Kedung Ombo. 
Harga Tiket Wisata Gunung Kemukus
Harga tiket masuk wisata Gunung Kemukus hanya Rp. 15.000,-/orang. Berbagai fasilitas akan pengunjung dapatkan, mulai dari area parkir, tempat penitipan kendaraan, ruang informasi, petugas keamanan, musholla, dan toilet. 

Berlangganan via email

Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Mitos Aneh Wisata Gunung Kemukus di Sragen "

Terima Kasih Sudah Berkomentar
 
Copyright © Sobo Srawung. All rights reserved.
Template By Kuncidunia