Wisata Edukasi Sejarah Manusia Purba di Sangiran Sragen

Museum Manusia Purba Sangiran (Sangiran Early Man Site) merupakan destinasi wisata andalan Kabupaten Sragen. Lokasi ini berjarak 17 km dari Solo, tepatnya di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. Pada tahun 1996 Sangiran ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Kawasan Sangiran memiliki luas sekitar 59,3 km yang terdiri dari empat kluster yaitu : Bukuran, Ngebung, dan Krikilan di Kabupaten Sragen serta Dayu di Kabupaten Karanganyar. 

Sejarah eksplorasi Sangiran dimulai pada tahun 1934 oleh seorang ahli antropologi Gustav Heinrich Ralph Van Koenigswald. Di kawasan tersebut, Koenigswald berhasil menemukan sekitar 60 fosil lebih, termasuk Meganthropus Palaeojavanicus (Manusia Jawa). Selain manusia purba, ditemukan pula berbagai fosil tulang hewan seperti buaya, rusa, kerbau, dan gajah purba. Guna menampung hasil penggalian Van Koenigswald, maka dibangunlah Museum Purbakala Sangiran. 

Museum Purbakala Sangiran memiliki tiga ruang pamer utama. Ruang pamer pertama berisi sejumlah diorama yang memberikan informasi tentang manusia purba dan hewan purba yang berada di situs Sangiran sekitar 1 juta tahun lalu. Ruang pamer kedua menyajikan aneka fosil hewan dan diorama sejarah eksplorasi situs Sangiran termasuk layar display besar yang menayangkan video tentang teori bigbang. Ruang pamer ketiga terdapat diorama besar yang memberikan pandangan keseluruhan wilayah situs Sangiran sekitar 1 juta tahun lalu. 

Selain museum tempat menampung dan memamerkan koleksi fosil, di sini juga terdapat Gardu Pandang. Gardu pandang berjarak sekitar 3 km dari Museum Utama Sangiran (Klaster Krikilan). Dari gardu pandang, pengunjung bisa menyaksikan pemandangan alam situs Sangiran yang sangat apik. Bagi pengunjung yang ingin menjelajahi dua kluster lain yakni Bukuran dan Ngebung lokasinya searah dengan gardu pandang. Namun bagi yang berkeinginan ke Kluster Dayu, pengunjung harus memutar terlebih dahulu menyeberangi Sungai Bengawan Solo. Berikut kami berikan informasi tentang kluster museum Sangiran :

1. Kluster Krikilan : Museum utama sebagai pusat kunjungan wisatawan.
2. Kluster Ngebung : Berisi tentang sejarah penemuan situs Sangiran.
3. Kluster Bukuran : Memberikan informasi tentang penemuan fosil manusia prasejarah di Sangiran.
4. Kluster Dayu : Menyajikan informasi tentang penelitian terbaru situs Sangiran.

Setelah puas jalan-jalan mengelilingi museum, pengunjung jangan lupa untuk mampir ke Kios Cenderamata mebeli berbagai souvenir khas Sangiran. Souvenir ini merupakan karya para penduduk lokal yang pastinya tidak akan ditemukan di tempat lain. Berbagai souvenir yang dijual diantaranya cincin, patung, ukiran, dan kaos. Selain itu, pengunjung bisa mencicipi makanan khas Sangiran, seperti ketela, pisang, dan lainnya. 

Rute Menuju Museum Manusia Purba Sangiran

Untuk menuju Museum Manusia Purba Sangiran, bagi Anda dari Solo bisa melewati Jalan Solo-Purwodadi menuju Purwodadi sampai menemukan gapura Situs Sangiran, setelah sampai gapura Situs Sangiran belok kanan. 

Harga Tiket Wisata Museum Manusia Purba Sangiran

Harga tiket masuk Museum Manusia Purba Sangiran untuk wisatawan domestik adalah Rp. 5.000,-/orang sedangkan untuk wisatawan mancanegara adalah Rp. 11.500,-/orang. Museum Sangiran buka pada hari Selasa-Minggu mulai pukul 09.00 WIB - 16.00 WIB. Fasilitas disini cukup lengkap mulai dari area parkir, ruang pamer, ruang audio visual, mess peneliti, gardu pandang, guest house, musholla, toilet, dan kios cenderamata. 

Berlangganan via email